Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merespon Rencana Allah -- Kejadian 45

 Bc[

Luka, Perasaan Sakit, dan berdukacita.

חָרָה

Marah/murka terhadap diri sendiri

 

Inilah yang terlihat bahwa Saudara-saudara Yusuf tidak mengerti rencana Allah. Yang mereka ketahui dan yang mengambil fokus mereka ialah, sara sedih, luka, duka cita, marah terhadap diri sendiri. Ini jelas sekali adalah emosi negatif.

1. Salam

a)        Shalom anak-anak muda!… Bagaimana kabarnya teman-teman?

b)        Saya mau jujur dari saya lahir sampai sekarang sama masih bingung dengan satu hal, dan saya rasa teman-teman juga mengalami kebingungan akan hal yang sama dengan saya, hal itu adalah rencana Allah.

i.          Ada banyak pilihan di dalam hidup kita, lalu yang mana yang Allah rencanakan?

ii.        Ada banyak hal di dalam hidup kita, mau itu buruk atau pun baik, lalu mana yang menjadi rencana Allah?

2. Pendahuluan

a)        Ilustrasi

Saya dulu paling tidak suka disuruh tidur siang, iya dong? Siapa sih yang suka disuruh tidur siang pas masih kecil? Kita kan mau main kan? Main bola, main sembunyi-sembunyi, dan banyak lagi, apa lagi main PS.

          Saya pernah di satu kesempatan waktu saya kelas dua SD, waktu saya baru pulang sekolah, mama saya langsung suruh saya tidur siang. “Jorsss… tidur siang!!!… “ Nah… pas saya mau masuk ke kamar, saya dengan bunyi lonceng sepeda di depan rumah, saya tau ini pasti saya punya teman yang di rumahnya itu ada PS 2, dan dia sering sekali ajak saya main dengan dia, langsung saya lari cepat-cepat ke teras rumah, begitu saya liat dia, dia cuman kode begini… wihhh iya dong, tentu pada saat itu saya akan lebih memilih main PS dari pada tidur siang… namun, begitu saya balik ke belakang, mama saya cuma melotot… liat saya, ya sudah dari pada terjadi adegan perang dan kejar-kejaran, saya memilih unutuk baring baring saja di kasur…

b)        Kal-Peng

i.          Nah saat saya sudah besar baru saya tau, enaknya tidur terus, dan tidak beraktifitas, ternyata maksud mama saya agar saya sehat. Namun respon yang saya berikan, berbeda, saya kesal, males, namun saya juga takut.

ii.        Nah jika dalam hal sekecil merespon suruhan terhadap kita, bisa kita berikan respon baik dan buruk, lalu bagaimana dengan merespon rencana Allah di dalam hidup kita? Tentu kita perlu memberikan respon yang baik bukan?

iii.      Nah itu dia yang akan kita renungkan pada hari ini, ya itu bagaimana merespon rencana Allah dengan melihat teladan dari Yusuf.

c)        Bagaimana merespon rencana Allah?

3. Pembahasan

a)        Konteks dari Kejadian 45:5.

i.          Yusuf sedang memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya (ayat 3)

ii.        Saudara-saudaranya ini telah membuang dia ke sumur dan telah memalsukan kematiannya

iii.      Mulai dari situ hidup Yusuf selalu penuh tekanan demi tekanan

iv.      Hingga kemudian setelah ia telah menjadi orang sukses, ketemulah ia dengan biang segala kekacauan yang membuat ia menderita.

v.        Nah ini konteksnya

b)       Jangan Bersusah Hati

Saudara, jika kita perhatikan cerita dan latar belakang dari kisah Yusuf dan saudara-saudaranya, maka yang harusnya dan yang layak untuk bersusah hati itu siapa? Siapa? Ya… Yusuf, harusnya Yusuf yang bersusah hati.

Saya sudah periksa dalam bahasa aslihnya, yang menggunakan kata kerja asab yang artinya dalam BDB itu bisa berarti, “Luka,” “Perasaan Sakit,” dan “berdukacita.” Jadi kata ini digunakan untuk menyebutkan kondisi di mana kita mengalami sakit hati, yang tidak mengenakan.

Nah… Yusuf melihat bahwa saudara-saudaranya mengalami hal yang demikian, wajarnya Yusuf harusnya mengiyakan apa yang terjadi, namun ia meminta kepada saudara-saudaranya untuk jangan bersedih, jangan sakit hati. Sebab, ada maksud Tuhan, tentu mereka telah membuat hal yang buruk, namun Tuhan mampuh membuatnya menjadi indah, sesuai dengan rencana-Nya.

Saudara… jadi rencana Tuhan di dalam hidup kita, itu selalu menyenakan kita betul? TIDAK!!!… Namun Tuhan bisa memakai kejadian terburuk dalam hidup kita, untuk membuat kita menjadi pribadi yang melakukan kehendaknya.

Jadi apa pun kejadian buruk yang saudara alami, mari kita meresponya dengan Jangan Bersedih Hati, sebab Tuhan mampuh merencanakannya menjadi hal yagn luar biasa, yang membuat hidup kita berada dalam penyertaan-Nya.