Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sadar Akan Panggilan TUHAN Keluaran 3:10-15

Merespon Panggilan TUHAN (Keluaran 3:10-15)



Syallom saudara-saudara yan terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, pada hari ini kita akan merenungkan kebenaran firman Tuhan yang terambil dari Keluaran 3:10-15 “Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini." Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Tema yang dapat kita ambil dari firman Tuhan ini adalah “Merespon Panggilan Tuhan”. Ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui untuk merespon panggilan Tuhan yaitu antara lain:

1. Menyadari Penyertaan TUHAN (ay. 12)

Terkadang dalam hidup ini kita kurang menyadari bahwa TUHAN selalau menyertai kehidupan kita. Bahkan banyak orang yang melakukan kesalah berkata demikian, ah tidak ada orang yang tahu kok, sama sekali tidak ada. Hal ini sering sekali terjadi dalam kehidupan kita, padahal sebenarnya tanpa kita sadai TUHAN selalu melihat kita karena mata Tuhan ada disegala tempat.
Saudara jika kita perhatikan kenapa Tuhan bertanya kepada Musa “Bukankah Aku yang menyertai engkau?” Ini Tuhan katakan karena di ayat sebelumnya Musa ragu sama dirinya sendiri, dia takut untuk menghadapi Firaun, dia berkata kepada Tuhan; “siapa saya Tuhan sehingga saya mampuh menghadap Firaun?’” Saya rasa ini hal yang memang manusiawai, karena pada saat itu bangsa Mesir membudaki orang-orang Ibrani dengan kejam, sehingga wajar Musa menjadi tidak berani. Ditambah lagi Musa ini menyadari keterbatasannya, kalau dia bukan siapa-siapa selain seorang pembunuh, seorang gembala kambing domba, dan seorang yang tidak fasih lidah, hal ini membuat ia mender dan hal ini wajar. Tetapi justru karena hal itu Tuhan bertanya kepada Musa; “Bukankah Aku akan menyertai engkau?” Di sini kita lihat bahwa keterbatasan Musa dan kekejaman Firaun itu bukanlah keadaan yang membuat penyertaan Tuhan menjadi tidak berarti atau tidak dapat membuat Musa melakakuan kehendak Tuhan. Karena Tuhan seolah-olah secara langsung membuat pertanyaan retorika kepada Musa; “bukan Aku Tuhan yang lebih berkuasa, yang mampuh melakukan apa pun dan dihadapan Ku tidak ada hal yang Mustahil? Bukankah Aku Tuhan yang menciptakan dunia ini? Bukankah Aku lebih berkuasa dari pada Firaun? Bukankah Aku yang menyertai mu? Ini pada dasarnya adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab, karena Musa sudah tahu jawabanya, bahwa kelemahan dia dan keadaan dia tidak menjadi halangan dalam melakukan panggilan Tuhan jika Tuhan yang menyertainya, karena Tuhan lebih berkuasa dari segala bentuk otoritas apa pun.

2. Mengenal yang Menyertai (ay. 13-14)

Setelah Tuhan memberikan jawaban atas masalah yang Musa hadapi, Musa masih saja memiliki alasan dan ketakutan, yaitu Ia takut orang lain tidak percaya kepadanya, sebenarnya kalau kita perhatikan pertanyan keraguan Musa, itu terjadi karena ia sendiri juga tidak mengenal Tuhan, Ia tidak tahu Tuhan yang mana yang menyertainya, ia juga tidak tahu Tuhan yang bagaimana yang mengutsnya begitupun dengan orang-orang Israel pada saat itu. Hal ini terjadi karena bangsa Israel itu berada di Mesir di mana orang-orang Mesir itu menyembah banyak dewa-dewa, sehingga Musa masih kebingungan karena tidak memiliki gambaran tentang Tuhan yang mengutus dan menyertainya.  Makanya pada ayat yang ke-14 Allah menyetakan dirinya “AKU ADALAH AKU” Apakah saudara tahu makna jawaban yang Tuhan gunakan dari kata ganti orang pertama (aku). Ini menjelaskan bahwa Tuhan berbeda dengan manusia, Tuhan kita hanya satu sehingga Ia tidak perlu nama yang membedakan ia dengan yang lain. Di sini juga menjelaskan bahwa Tuhan itu sesungguhnya hanya Dialah Tuhan dan tidak ada yang lain, tidak ada dewa Mesir mana pun yang sama denganya. Jawaban ini juga menjelaskan keterbatasan manusia untuk menjelaskan Tuhan dengan kata-kata yang terbatas. Jawaban yang Tuhan berikan merupakan jawaban sederhana yang sangat melimpah. Dari sini kita tahu bahwa Tuhan yang menyertai kita adalah satu-satunya Tuhan yang ada dan hidup.

3. Penyertaan Tuhan Yang Terbatas Oleh Apapun (ay 15)

Pada ayatnya yang ke-15 Tuhan menyuruh Musa menjawab orang Israel dengan mengatakan kalau TUHAN Allah nenek moyang mereka, yang mengutusnya. Suadara saat Musa mengatakan “Allah nenek moyang mu,” orang-orang Israel sudah tahu cerita mengenai pekerjaan Tuhan pada bapa-bapa leluhur mereka. Mereka tahu bagai mana perjalan Yusuf yang disertai oleh Tuhan dan bahakan Abraham yang sebelum Yusuf pun mereka telah mereka dengar ceritanya dari orang tua mereka. Nah saudara Musa dan orang-orang Israel ketika mendengar tentang Allah nenek moyang mereka maka itu akan membuat mereka menyadari Allah mereka adalah Allah yang tidak pernah mati, Ia selalu hidup, dari zaman dulu hingga sekarang. Dia tidak terbatas oleh waktu, karya penyertaannya luar biasa.

Kesimpulan dan Aplikasi: (a) sebagai orang percaya kita harus mengenalkan Tuhan kita kepada orang-orang disekitar kita, bisa lewat sosial media; wastap, Instagram, Youtube, dan lain-lain, sehingga orang-orang setidaknya mengetahui sipa Tuhan kita yang mengutus kita. (b) sebagi pekerja kantor kita bisa mneyampaikan kepada teman kerja kita siapa Allah yang kita sembah, begitu juga untuk anak sekolah dan lain-lain. (c) Untuk setiap orang tua sangat penting untuk membawah anakanak ke sekolah minggu, agar mengenal Tuhan sejak masa kecilnya.

Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Baca Selanjutnya......