Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Amsal 13:1-25 – HARUS BERANI MENDIDIK ANAK

"Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya, tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." Amsal 13:24

Jika kita perhatikan, kenakalan anak-anak di zaman ini sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Maraknya perkelahian antarpelajar, pacaran yang melampaui batas norma/susila, prostitusi online yang melibatkan pelajar, terjerat narkoba, persekusi siswa terhadap gurunya dan sebagainya adalah bukti nyata.

Tentu timbul pertanyaan mengapa hal-hal semacam ini bisa terjadi? Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebab. Pengaruh lingkungan tempat di mana tinggal atau pergaulan yang buruk: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33); bisa juga karena orangtua yang sudah tidak dapat lagi mengatur anak-anaknya. Alkitab juga mencatat ada anak-anak imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, yang begitu nakalnya, sampai- sampai mereka berani berbuat kurang ajar terhadap Tuhan. Mereka berani mengambil daging persembahan untuk Tuhan: "Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN." (2 Samuel 2:17). Bahkan mereka juga meniduri perempuan-perempuan yang melayani di Kemah Pertemuan (1 Samuel 2: 22). Perbuatan anak-anak imam Eli ini begitu keji di mata Tuhan. Mengapa anak seorang imam bisa berlaku sedemikian jahatnya? Ternyata karena imam Eli tidak mendisplinkan anak-anaknya sedari kecil, berlaku lunak terhadap anak-anaknya, alias memanjakan mereka. Akhirnya ketika anak-anak bertumbuh besar mereka berani melawan orangtuanya dan tidak punya rasa takut akan Tuhan. Sungguh tragis bukan? Seharusnya anak-anak hamba Tuhan bisa menjadi contoh buat anak-anak yang hidup di luaran, bukan malah menjadi batu sandungan atau perbincangan negatif.

Mendisiplinkan anak sangat penting! Menghajar anak bukan berarti kita tidak sayang kepada mereka. Rasa sayang berlebihan terhadap anak (memanjakan) justru tidak mendatangkan kebaikan bagi si anak. Selain itu Tuhan jelas memerintahkan orangtua mengajarkan firman Tuhan kepada anak, di mana saja dan kapan saja (Ulangan 11:19).

"Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya." Amsal 19:18