Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Tugas dan Asal Malaikat Menurut Pandangan Alkitab

 3 Tugas dan Asal Malaikat Menurut Pandangan Alkitab

Malaikat 

adalah makhluk supranatural yang ditemui dalam berbagai agama dan mitologi. Dalam agama-agama Abrahamik, malaikat sering digambarkan sebagai makhluk surgawi yang baik hati yang berperan sebagai perantara antara Tuhan atau Surga dan manusia.

Tugas Malaikat


1. Melayani Allah

• Dalam Mazmur 148:1-2 Yes. 6:3, disana kita bisa melihat bahwa malaikat memuji Allah

• Malaikat juga menyembah Allah (Ibr. 1:6; Why. 5:8-13)

• Malaikat melayani Dia (Mzm. 103:20; Why.22:9)

• Malaikat hadir dihadapan Allah (Ayub 1:6; 2:1)

• Malaikat menjadi alat penghakiman Tuhan (Why. 7:1;8:2)

2. Melayani Kristus

Disepanjang Alkitab kita dapat melihat bahwa malaikat memiliki relasi yang dekat dengan Kristus mulai dari sebelum kelahiran-Nya hingga nanti pada saat kedatangan-Nya yang kedua. Jika malaikat adalah pelayan Kristus/ melayani Kristus, maka kita dapat mendapat gambaran tentang keilahian Kristus. Mereka bukan saja melayani Allah Bapa, tetapi mereka juga melayani Kristus

• Malaikat memprediksi kelahiran Yesus (Luk. 1:26-38), Gabriel mendatangi Maria untuk menjelaskan bahwa anak yang dikandungnya akan disebut “Putera Allah Yang Mahatinggi”, yang akanjuga memerintah di tahta Daud, ayah-Nya, dan akan memilkikerjaan yang kekal.

• Para malaikat bertugas melindungi Yesus pada usia yang masih balita (masih kecil) (Mat. 2:13).

• Malaikat memperingatkan Yusuf akan maksud Herodes dan menyuruh Yusuf lari ke Mesir hingga kematian Herodes

• Malaikat juga memberi petunjuk kapan saat yang aman untuk kembali ke tanah Israel (Mat. 2:20)

• Malaikat melayani Dia setelah pencobaan (Mat. 4:11. Pelayanan itu kemungkinan besar termasuk didalamnya dorongan setelah 40 hari pencobaan yang melelahkan.

• Malaikat datang untuk menguatkan Yesus ketika berdoa di getsemani (Luk. 22:43).

• Para malaikat mewartakan kebangkitan-Nya (Mat. 28:5-7; Mrk. 16:6-7; Luk. 24:4-7; Yoh. 20:12-13). Para malaikat mengajak para Wanita masuk kedalam kuburan yang kosong untuk melihat langsung kain pembalut yang kosong, supaya mereka bisa percaya akan perkataan Yesus tentang “Kebangkitan-Nya dan Mewartakannya” kepada banyak orang.

• Para malaikat juga turut hadir pada saat kenaikan Yesus (Kis. 1:10). Malaikat menghadiri kenaikan yg penuh kemenangan dari Kristus ke dlm kemuliaan dan mengingatkan org2 yg memandang ke atas akan kembalinya Yesus dgn penuh kemenangan pula di masa yg akan datang.

• Para malaikat akan hadir juga pada saat kedatangan-nya yang kedua (mat. 25:31). Para malaikat akan mempersiapkan dunia utk kembalinya yesus dan pemerintahan-nya (Mat. 24:31).

3. Melayani Orang Percaya

• Memproteksi dalam hal fisik (Mzm. 34:7; 35:4-5; 91:11-13; Kis. 5:19; 12:7-11; Why. 7:114)

• Pemeliharaan secara fisik (1 Raj. 19:5-7)

• Memberi dorongan (Kis. 27:23-25)

• Memberi petunjuk (Kis. 8:26; Kis. 10:3, 22)

• Menolong jawaban dalam doa (Kis. 12:1-11; Dan. 9:20-27; cf. 10:10-12:13)

Asal Malaikat


• Malaikat adalah ciptaan

Salah satu natur yang sangat perlu kita ketahui dari malaikat ialah bahwa mereka merupakan ciptaan (sama seperti manusia merupakan ciptaan). Pasti kita bertanya lalu siapakah yang menciptakan malaikat-malaikat itu?, pertanyaan ini sering sekali dipertanyakan oleh kaum-kaum awam. Dalam kitab Mazmur 148:2-5 memberi beberapa konfirugasi penting yakni bahwa malaikat diciptakan Allah melalui firman-Nya. Metode ini merupakan metode yang dipakai Allah dalam menciptakan bumu dan segala isinya dalam kisah penciptaan di dalam Kitab Kejadian. Perlu kita ketahui bahwa malaikat bukalah roh-roh dari pada orang yang telah meninggal dunia, malaikat juga bukan manusia yang memiliki tingkat kerohanian yang dimuliakan (Ibrani 12:22-23) yang artinya adalah manusia tidak boleh menyembah kepada malaikat, karena mereka adalah ciptaan sama seperti kita, Cuma bedanya dengan kita adalah mereka diciptakan lebih tinggi dari manusia (dalam beberapa segi/aspek). Malaikat hanyalah suruhan Allah untuk menjaga umat manusia.

Malaikat adalah ciptaan bukanlah seorang pencipta dan berbeda dari manusia (1 Kor. 6:3; Ibr. 1:14). Malaikat terbatas dalam hal kuasa, pengetahuan dan aktivitas (1 Ptr. 1:11-12; Why. 7:1). Malaikat juga akan menghadapi “penghakiman” (1 Kor. 6:3; Mat. 25:41). Kitab Ayub juga memberi tambahan informasi bahwa para malaikat turut memuji Allah ketika mereka diciptakan oleh Allah (Ayub 38:6-7). Paulus juga menyebut mereka dalam Kolose 1:16 terhitung sebagai ciptaan yang memuliakan Kristus.

• Malaikat adalah “roh”

Malaikat adalah sepenuhnya makhluk roh (Ibr. 1:14; Maz. 104:4). Malaikat tidak memiliki “daging dan darah” sangat berbeda dari manusia yang memilki tubuh fisik (daging dan daging). Malaikat juga menampakkan diri kepada manusia (Luk. 1:11-20; Luk. 1:26-38; Kis. 8:26; 10:3, dsb). Sekalipun malaikat pernah menampakkan diri dalam wujud manusia malikat sejatinya tidak memiliki jenis kelamin (gender). Malaikat tidak dapat berumah tangga (memilki keturunan) (Mrk. 12:25; Mat. 22:30).

• Malaikat lebih tinggi dari pada manusia

Alkitab mencatat manusia lebih rendah dari malaikat (Ibr. 2:7). Malaikat tidak punya kelemahan seperti manusia (usia, penyakit (Mat. 28:2; Kis. 5:19; 2 Ptr. 2:11). Kualitas inteligensia antar malaikat dan manusia juga berbeda sekali (2 Sam. 14:20). Malaikat tetap tidak setara dengan Allah (karena mereka ciptaan) (Dan. 10:13). Namun disisi lain malaikat memiliki keterbatasan dibanding manusia yakni dalam hal masa depan. Alkitab mencatat dengan baik dalam Kejadian bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, namun tidak ada satu ayatpun yang menjelaskan hal yang sama juga berlaku bagi penciptaan malaikat. Pada akhirnya manusia yang sudah ditebus oleh Kristus ditinggitan diatas malaikat (1 Kor. 6:3). Kristus hanya menebus manusia berdosa tidak termasuk malaikat.

Malaikat diciptakan secara serentak dan jumlahnya sangat banyak

Kolose 1:16 memberikan gambaran penciptaan malaikat. Penciptaan maikat tidak terjadi terus-menerus. Malaikat tidak memiliki potensi untuk menghasilkan keturunan (beranak cucu) (Mat. 22:30). Jumlah mereka juga tidak berubah (tidak bertambah dan tidak berkurang) dalam Ibrani 12:22 disebutkan dengan san jelas bahwa jumlah mereka beribu-ribu.