Maleakhi 3:6-12 – Tuhan Selalu Beri Kesempatan
“Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka aku akan kembali kepadamu, firman Tuhan semesta alam.” Maleakhi 3:7.
Hari ini kita memasuki
bulan-bulan terakhir yaitu bulan Desember. Adalah mutlak untuk kita mengucap
syukur dan berterimakasih kepada Tuhan, sebab jika hari ini kita masih ada dan
bisa bernafas, bangun pagi dengan tubuh yang sehat, dan beroleh kesempatan
untuk menikmati berkat-Nya dihari yang baru, ini semata-mata karena anugerah
Tuhan. Marilah kita flashback sejenak
tentang hari-hari yang kita lewati kemarin, adakah kita telah banyak melakukan
kesalahan atau melanggar firman Tuhan? Tak perlu kita larut dalam penyesalan
yang berkepanjangan, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita membuat
perubahan hidup dihari yang baru ini. Ada kalimat bijak berkata: “Jangan awali
hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan mengganggu hebatnya hari ini,
dan akan merusak indahnya hari esok. Meratapi dan menyesali msa yang telah
lewat tak akan mengubah apapun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.”
Sadarilah setiap kesalahan dan
segeralah bertobat! Tuhan panjang sabar danpenuh pengampunan, karena itu ia
selalu memberi kita kesempatan. Perikop dari firman Tuhan yang kita baca adalah
tentang perpuluhan, tetapi peringatan Tuhan ini juga untukkesalahan dalam aspek
yang lebih luas lagi. Sebesar apapun kesalahan dan dosa kita, panggilan Tuhan
yang penuh kasih akan selalu kita dengar: “Kembalilah
kepada-Ku, maka aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.” Ingatlah,
hanya Tuhan yang dapat memberi kita kesempatan untuk mengubah hidup kita dari
waktu kewaktu dan dimanapun kita berada.
Hari yang baru ini memberi kita
selembar kertas kosong! Satu lembar kehidupan yang masih belum terisi dengan
catatan. Tentunya apa yang akan tertulis dilembaran kosong ini sangatlah
tergantung bagaimana kita mengisi hari ini, bagaimana perbuatan dan perkataan
kita, bagaimana kesungguhan kita dalam beribadah dan melayani Tuhan, bagaimana
respons hati kita terhadap masalah, dan sebagainya.
“Alangkah bijaknya bila hari yang baru ini terisi dengan catatan tentang
pembaharuan hidup kita, bukan diisi dengan hal-hal yang membuat hati Tuhan
berduka. Amin.”