Yehezkiel 34:1-10 Pengurapan dan Taggung Jawab
Shalom saudara semua yang dikasihi Tuhan! Bagaimana kabar kalian? Saya yakin semua yang di sini mau belajar kan? Dan saya harap kita semua yang di sini telah diurapih Tuhan, amin?
Saudara yang terkasih tema kita kali
ini tentang Pengurapan, saya telah membuat suatu judul kecil yaitu PENGURAPAN
DAN TANGGUNG JAWAB, saudara sebenarnya ada banyak pandangan tentang praktek ini
di era gereja masa sekarang, namun kita tidak akan membahasnya, kita akan
melihat intinya aja.
Disuatu waktu di salah
satu pasar di Surabaya, Namanya pasar Blauran, saya habis membeli beberapa
keperluan di sana, saya dan teman saya ini datang ke parkiran trus keluarin
motor kami dan tiba-tiba muncul suatu mahluk dibelakang kami, yang suaranya itu
berbunyi “prrruuuttt… Prrruutt… “ teman-teman pasti tahulah siapa itu, ya siapa
lagi kalua bukan tukang parker.
Lalu
saya nanya sama sih tukang parkirnya berapa mas, beliau langsung ngasih karcis
parker yang sudah berminyak ditangannya itu, trus sih masnya bilang “3000 mas”
tapi anehnya dikarcis itu tulisannya 2000 untuk motor, ;ah gw langsung nanya
sama masnya, “loh pie to Mas iki tulisannya 2000 mas?” trus kata sih masnya
“itu kan buat Ojol,” trus gw lihat lagi ga ada tulisannya buat ojol, tiba-tiba
ada bapa-bapa yang juga keluar lalu bayar parker, nah gw perhatiakan kan sih
bapa-bapa itu, eh dia ngasihnya 2000, trus sih masnya malah langsung ngahdap
belang, trus gw langsung nunjuk, “loh itu bayar 2000 mas?” langsung mas-masnya
malah ngomong “wess… wesslah… mana?”
Nah
kalau kita perhatikan sih bapa-bapa ini punya tanggung jawab apa sebagai tukang
parker? Dia ga ada bantu apa-apa, tapi dia malah menipu, lah kalua gitukan
bukan tukang parker, tukang parker harusnya merkirin, dia malah nipu berarti di
aini bukang tukang parkir, tapi tukang tipu. Kenapa? Karena ga ada tanggung
jawabnya sebagai tukang parkir. Mau dia pake rompi pun, kalua ga ada tanggung
jawabnya, yah dia sebenarnya menjadi tukang parkir yang tidak bertanggung
jawab.
Nah
teman-teman demikian hal nya kita sebagai orang-orang yang telah diurapi Tuhan,
tentu kita perlu bertanggung jawab.
Nah
di dalam teks kita kali ini, kita akan melihat bagaimana orang-orang yang telah
diurapih, bertanggung jawab terhadap pengurapan mereka.
“Mari
kita langsung buka saja Alkitab kita di dalam Yehezkiel 34:1-10”
1. Bagian
ini merupakan pernyataan Tuhan langsung kepada gembala-gembala yang jahat, melalui
Yehezkiel.
2.
2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel,
bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang
menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya
digembalakan oleh gembala-gembala itu? (Eze 34:2 ITB)
Yang dimaksud
degan gembala-gembala yang jahat di sini ialah, para raja dan para imam umat
Israel yang tidak bertanggung jawab.
Di dalam Alkitab
para raja dan Imam keduanya adalah orang-orang yang diurapi Tuhan untuk tugas
mereka (untuk Imam Kel.29:7, 1Sam.16:1), itu kenapa anak-anak raja Daud juga
dikatakan Mesias dalam Bahasa Ibrani, dan Kristus dalam bahsa Yunani, karena
itu artinya “yang diurapih.”
3. Domba-domba
di sini itu Umat Israel
4. Ini terjadi pada masa
pembuangan teman-teman.
Bagaimana
sih tanggung jawab dari orang-orang yang telah diurapi pada zaman Yehezkiel
ini?
1. Melakukan
Yang Seharusnya Tidak dilakukan (ayat 3)
“3 Kamu
menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih,
tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.” (Eze 34:3 ITB).
Apa sih yang
dimaksud dengan kalimat, “Kamu menikmati susunya?” dalam Bahasa aslihnya
kata “susu” itu sebenarnya lemak dalam bahsa aslihnya. Dalam budaya orang
Israel lemak itu dipercaya sebagai bagian terbaik dari hewan, jadi waktu Tuhan
mengatakan itu, para gembala yang jahat itu,
mereka mengambil bagian yang seharusnya tidaklah mereka ambil, karena
itu hanya untuk memuaskan diri mereka saja, untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Jadi sebenarnya mereka sedang melakukan hal yang seharusnya tidak mereka
lakukan, yaitu menggembalakan dirinya sendir.
Kemudian, apa yang
dimaksud dengan “Dari bulunya kamu buat pakaian?”
Bulu dari domba itu
juga sangat bermanfaat dalam anggapan
orang-orang Israel, karena dapat dijadikan pakaian hangat, dan ini juga
merupakan satu bagian yang dicari-cari dari domba.
Dengan demikian
kita melihat bahwa para gembala-gembala yang jahat ini mengambil bagian-bagian
yang baik, untuk memenuhi kebuthan mereka sendiri, dan hal ini harislah tidak
dilakukan oleh mereka.
Jadi dari sini
kita melihat bahwa orang-orang yang diurapi Tuhan ini mereka mengambil
bagian-bagian terbaik dari umat Irael, hanya untuk kepentingan diri mereka
sendiri.
Hal ini harusnya
tidaklah mereka lakukan. Tetapi mereka malah melakukan hal yang seharusnya
tidak mereka lakukan.
Ilustrasi:
Saudara kalua kita Kembali ke tukang
parkir tadi, kita melihat bahwa memang benar sih tukang parkir ini tidak bertanggung
jawabnya sebagai tukang parkir, dia hanya datang untuk ngambil duit, pada hal
tugas dia sebagai tukang parkir tidaklah dilakukannya.
Hal
ini sama dengan para gembala-gembala Israel, mereka hanya peduli terhadap diri
mereka sendir, dan mereka mengambil keuntungan dari posisi mereka.
Hal ini harusnya
tidak didapati di dalam diri seorang gembala yang telah diurapih Tuhan.
2. Tidak
Melakukan Yang seharusnya dilakukan (ayat 4)
“4 Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu
obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang
hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan
kekejaman.” (Eze 34:4 ITB).
Mari kita
memperhatikan beberapa Frasa dari ayat ini!
“Yang sakit
tidak diobati”
Para gembala yang
jahat ini secara terus-menerus tidak memperdulikan domba-dombanya. Karena
dikatakan “Yang sedang sakit tidak kamu sembuhkan.”
Inilah tugas
gembala harusnya, yaitu mengobati domba yag sedang sakit, karena itu seseorang
menjadi gembala… Namun tentu saja hal ini tidaklah dilakukan mereka, yang
katanya orang-orang yang telah diurapih Tuhan.
“Yang hilang
tidak dicari”
Hal inilah yang
ditunjukan oleh gembala-gembala yang tidak bertanggung jawab. Yaitu tidak
mencari domba-dombanya yang hilang.
Dalam kaitanya
dengan Perjanjian Baru, mari kita melihat ayat 10. Dikatakan di sana bahwa
“Allah sendiri yang akan menjadi gembala bagi domba-domba-Nya.” Nah inilah yang
digenapi oleh Yesus, waktu Ia datang dan menunjukan bagaimana ia mencari
domba-Nya yang hilang.
Hal-hal ini adalah
hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang gembala. Kendatipun demikian para
orang -orang yang telah diurapih tidak melakukan tanggung jawabnya.
Ilustrais:
kalua kita perhatiakan tukang parkir yang
tadi, dia juga malah menjadi tukang bohong bukannya tukang parkir, sudah dia
tidak melakukan tugasnya yang seharusnya dia lakukan, ehh dia malah lakukan hal
yang seharusnya tidak dia lakukan sebagai tukang parkir, yaitu berbohong,
karena berbohong itu tugasnya tukang bohong, bukang tukang parkir.
Hal ini sama seperti yang telah dilakukan oleh para iman dan para raja Israel yang katanya diurapih Tuhan. Eh mereka malah tidak bertangung jawab, mereka malah tidak melakukang hal seharusnya mereka lakukan.
·
Kesimpulan
Para orang-orang yang
diurapi Tuhan ini, mereka melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka
lakukan, dan mereka tidak melakukan hal-hal yang seharusnya mereka lakukan.
Kalau kaya gitu percuma saja mereka diurapi.
……………………………………………….
Nah kita tahu sekarang bahwa kita telah diurapih,
maka seharusnya kita itu bertanggung jawab sebagai orang percaya...
Lebih-lebih lagi kita yang melayani Tuhan
……………………………………………………….
Jangan hanya maju kedepan lalu saat jidat kita disentuh kita
langsung gementar kaya kesetrum… jangan Cuma sampai disitu doang… Lihat
tanggung jawab Kita sebagai anak Tuhan….
………………………………………………………….
Kita telah dipercayakan menjalani hidup kita sebagai orang percaya
yang katanya, telah diurapih Roh Kuduslah, Yang katanya Kristenlah, yang
katanya orang-orang pilihan Tuhanlah…
…………………………………………………………………..
Lalu mana tanggung jawabnya?
mana bukti kalua Roh Kudus ada dalam hidup kita…
Apakah kita serius dalam
melakukan pelayanan sebagai WL, Pemimpin, Pemusik, peng-apalah, apakah kita
bertanggung jawab?
………………………………………………………………….
Ini yang penting dari pengurapan itu, yaitu
tanggung jawab.